Welcome 2022! Tahun baru, harapan baru, dan pastinya goals baru. Di pertengahan Februari, ketika post ini aku publish, ada beberapa tangkai bunga yang telah kukumpulkan di 2021. Bunga-bunga ini yang benihnya aku tanam tahun lalu dan siap dipilih untuk dirangkai pada tahun ini. Kelak, ketika bunganya mulai layu, akan kutanam dengan benih yang baru di tahun 2022.
Berikut isi serangkaian bunga-bungaku di tahun 2021.
***
Kursus IELTS
Awal Januari 2021, sembari mengisi waktu kosongku untuk mendapat pengumuman interview kerja, aku mencoba mewujudkan apa yang sempat tertunda. Yaitu, kursus IELTS. Aku mengikuti kursus IELTS (Level 2) pada akhir tahun 2020 dan kembali melanjutkannya ke Level 3 di awal Januari hingga Maret.
Keinginan mengikuti IELTS ini sudah ada ketika aku di semester 7 perkuliahan. Namun, karena jadwal perkuliahan yang padat, baik kegiatan akademis dan laboratorium, serta jarak antara kampus dan tempat kursus yang jauh, aku mengalah untuk menundanya ketika sudah lulus studi.
Alhamdulillahnya, Ayahku sangat mendukung dan berharap aku bisa mengikuti kursus dengan baik.
Aku mengambil kelas IELTS di LIA Martadinata (Bandung) secara online, karena kondisi pandemi yang masih belum membaik. Meskipun online, kelas tetap berjalan secara intens. Guru menjelaskan apa yang ada dan tidak ada di buku, sehingga pembelajaran menjadi lebih jelas. Mulai dari insight tentang IELTS dan dua tes bahasa lain (TOEFL dan TOEIC), tips untuk menjawab soal-soal IELTS, mengatasi sesi speaking, writing, dan sebagainya.
Di akhir masa pembelajaran, tepatnya di akhir bulan ke-3, diadakan preparation test. Sederhananya, ujian akhir yang dibuat seperti tes IELTS sesungguhnya. Rasanya seperti mengikuti simulasi, sehingga aku sudah memiliki gambaran tes IELTS itu seperti apa. Di Level 2, aku mendapat skor 6,5 dan di Level 3 aku mendapat skor 5,5.
Belum mencapai targetku, yaitu 7,5 atau 8. Tapi, setidaknya aku sudah memiliki gambaran tentang sesi-sesi pada tes IELTS. Semoga kelak, ketika mengikuti IELTS sesungguhnya, skorku bisa mencapai target.
Bertemu Teman Kuliah, Amazing Little Ponny!
Amazing Little Ponny |
Setelah lulus di akhir tahun 2020, teman-teman dekatku pulang ke kampung halaman masing-masing. Agak sedih, tidak bisa merayakan kelulusan bersama, karena wisuda dilaksanakan secara online. Tapi, aku mengambil sisi positifnya, dimana tidak perlu berpanas-panasan saat wisuda, hehehe.
Di pertengahan Maret, ada kesempatan untuk kumpul bareng Amazing Little Ponny (kami menyebutnya begitu, hihihi). Mulai dari Tania yang mau ambil ijazah, Lulu yang memang lagi ngurus kerjaan, dan Dhiya sedang masa wfo. Bisa ketemu lagi dengan temen-temen yang pernah dalam keadaan susah-senang bareng sewaktu kuliah, wah, senengnya bukan main!
Kita janjian di kos Dhiya. Aku nggak nyangka sama sekali bakal dapet surprise (atau mereka memang halus aja mainnya) karena kita ketemuan bisa dibilang tidak begitu terencana kaya "Eh, yuk kita tanggal 7 ngumpul terus ke sini, ke sini" Tapi, lebih ke kebetulan lagi banyak yang di Bandung. Waktu ngumpul di Dhiya, aku ke toilet tuh, dan keluar dari toilet tiba-tiba ada surprise. Happy sih, speechless sampai bingung mau ngomong apa, akhirnya cuma bisa bilang, "Makasih ya..." But guys, if you're reading this, I was very thankful and even grateful sampai berpikir, "Ya Allah, kok mereka masih sempet-sempetnya ya...."
Setelah foto-foto, kita pun cus ke Sai Ramen. Kepo banget sama tempat ramen satu ini karena lagi viral di Tiktok. Ramen ini terkenal karena resepnya yang dibikin semirip mungkin dengan yang ada di Jepang (versi halal) dan owner-nya juga 100% orang Jepang. Jadi, kita cobain dan oke. Ramennya enak, khas, dan pelayanannya pun bagus.
Kita amazed karena waktu kita datang kebetulan owner-nya lagi ada di tempat. Beliau humble dan welcome ke pembeli yang datang. Dari pandangan kita, si owner mencoba memberi contoh ke karyawan-karyawannya cara menyambut pembeli yang baik itu gimana. Bahkan, owner-nya juga bantuin angkat-angkat piring dari pembeli yang sudah selesai makan.
Foto dengan owner Sai Ramen |
Puas mengisi perut, kita menuju Ruang Lapang yang ada di daerah Lembang. Tempat ini juga dapat rekomendasi dari salah satu video di Tiktok. Tempatnya bener-bener asik buat nongkrong anak muda. Kita beli tiket dan tiketnya bisa ditukar dengan susu hangat.
Waktu kita datang, tempatnya makin malam makin ramai. Jadi, harus pintar-pintar cari tempat untuk duduk. Di Ruang Lapang, kita ngobrol banyak, mulai dari pekerjaan, momen-momen lucu semasa kuliah, dan pastinya siapa yang bakal menikah duluan. Kita juga main kartu truth or dare yang disediakan oleh Ruang Lapang.
Seru sih, sampai pingin bisa main bareng lagi kaya di Ruang Lapang. Sempat kena hujan sedikit karena kita duduk di bagian yang terbuka. But, that was okay karena kita bisa ngobrol banyak buat ngangetin badan *biasalah cewek*
Bersyukur banget karena tahun lalu akhirnya ada kesempatan untuk kumpul (we hoped that Ayu and Baki could also join 🥺), karena setelah itu kita sudah dengan kesibukan masing-masing. Untuk keseruan hang out bareng Amazing Little Ponny, akan aku update di postingan tersendiri. So, stay update!
Baju Jahitanku yang Pertama
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Abi mengusulkan supaya anak-anaknya menjahit sendiri baju hari raya mereka. Aku pun menyetujui karena aku memang ingin bisa menjahit. Abi pun mengajari dasar-dasar menjahit. Mulai dari membuat pola pada kain, memasang jarum pada kain yang mau dijahit, dan cara menggunakan mesin jahit.
Aku rasa, belajar menjahit lebih mudah di masa sekarang. Abiku cukup membelikan pola baju lewat e-commerce, jadi aku tidak perlu mencetak pola dari nol di kertas untuk nanti dijiplak ke kain. Mesin jahit yang digunakan juga compact. Mesin jahitnya berukuran standar, namun terasa ringan, kokoh, dan sudah menggunakan pedal.
Proses from scratch sampai akhirnya menjadi baju siap pakai kuhabiskan dalam waktu sekitar tiga-empat hari. Cukup cepat karena model bajunya tidak terlalu susah. Namun, karena ini masih perdana awalku dalam menjahit, ada kesalahan dalam bajuku. Bukan suatu kesalahan fatal, karena tidak akan begitu kelihatan dari jauh. Tapi, cukup menjadi alasan kenapa kuberi nama "Baju Psikotes".
Baca:
HAL-HAL BARU DI RAMADHAN DAN IDUL FITRI TAHUN INI (2021)
Bertemu Teman Semasa Sekolah
Beberapa momen di 2021 yang sangat aku syukuri adalah bisa berkumpul kembali dengan beberapa teman lama, yaitu teman dekat SD dan SMA. Selama Covid, pertemuan sangat terbatas. Sehingga intensiku untuk bertemu teman-teman juga sangat jarang. Ditambah dengan teman-teman kini sudah memiliki kesibukan masing-masing.
Saat puasa, aku menyempatkan diri berbuka bersama teman SMA. Seru sih, meskipun waktunya cuma sebentar, ada banyak hal yang kita bagikan. Gimana rasanya merintis dari nol untuk nanti kedepannya bisa jadi wanita sukses, terus ngomongin lika-liku dideketin cowok sampai akhirnya end, hahaha.
Buka bersama Ayu Chin dan Detha |
La Avventuriero, nama yang dipilih untuk menggambarkan bahwa "Kita anaknya eksplor banget" , ya kurang lebih berefek di umur 20-an saat ini. Yang awalnya kita jalan-jalan pakai kaki, ke sawah, main dari siang sampai malam, sampai akhirnya naik mobil ke luar kota. Nggak kerasa waktu cepat berlalu.
La Avventuriero |
Seger Nusantara dengan teman-teman SMA |
Covid-19 Go Away!
Namun, di pagi hari Sabtu, 27 Juli 2021, aku menyemprotkan parfum dan tidak mencium wangi apapun. Aku mencoba membaui sabun di kamar mandi dan tidak ada wangi apa pun. Aku pun segera melakukan tes swab bersamaan dengan adik dan nenekku —karena adikku juga merasa tidak mencium apapun dalam beberapa waktu terakhir dan nenekku merasa demam selama dua minggu terakhir.
Selesai swab, hasil yang didapatkan oleh kami bertiga adalah positif Covid-19.
Karena kami tidak merasakan gejala parah, maka kami langsung melakukan isolasi mandiri (isoman) selama 14 hari. Isoman kami jalani dengan disiplin. Pagi hari segera menyeduh Qustul Hindi, sarapan sambil berjemur di loteng, setelah itu kami minum obat dari dokter. Ada sekitar tiga macam obat dari dokter, yaitu:
- Paracetamol untuk pusing, nyeri, demam
- Antisida Doen untuk mengatasi kembung
- Andansetron untuk mengatasi mual/muntah
Satu sampai dua jam setelah minum Qustul Hindi, kami minum racikan Daun Bidara. Di malam hari, kami minum Susu Kolostrum. Kami juga menyempatkan diri untuk mengukur kadar oksigen menggunakan Oxymeter. Alhamdulilah, saturasi kami bertiga selalu dalam angka yang aman (di atas 95%). Kami juga menyempatkan istirahat siang.
Beryukur sekali karena selama isoman, banyak bantuan dari tetangga, teman, dan teman kerja.
Masa paling berat adalah di masa-masa akan pulih dari Covid-19. Aku merasa sangat pusing, keringat dingin, dan lemas hingga terkadang butuh tidur seharian. Namun, di hari kedua puluh —aku melebihkan masa isoman untuk memastikan tidak ada gejala Covid lain— aku kembali melakukan swab antigen. Hasil tes pun menyatakan aku sudah negatif dari Covid-19.
BTS Thing
Aku sendiri mulai mengenal BTS di akhir tahun 2020. Berawal dari stress mengerjakan Tugas Akhir dan menonton video pidato Kim Namjoon tahun 2018 di Unicef. Penyampaian Namjoon yang optimis dan karismatik meninggalkan kesan positif. Rasanya aku langsung termotivasi, tetap berfikir positif, dan terus berusaha.
Mulai saat itu, aku mencoba mengikuti update tentang BTS. Aku mendengarkan lagu-lagunya, menonton video klip, dan ini salah satu video yang beberapa kali kutonton saking lucunya dan bikin jadi mood up!
BTS 2021 Muster Sowozoo
Setelah sekian bulan hanya mengikuti BTS melalui update internet, muncullah BTS 2021 Muster Sowoozoo. Aku pun menghadiri nobar di Menepi Kitchen, Jember. Dari acara ini, aku mulai mengenal beberapa Army —sebutan untuk fans BTS— di Jember.
BTS Permission to Dance on Stage
Puas menonton BTS 2021 Muster Sowoozoo, pada 24 Oktober 2021, aku mengikuti lagi nobar BTS Permission to Dance on Stage masih di tempat yang sama.
Di sini Jin lucu banget, pakai pita! |
Thank you, Mbak Resa buat foto Jin-nya |
BTS Pop Up: Map Of The Soul
Memasuki bulan Desember, aku menyempatkan diri untuk mendatangi BTS Pop Up Store di Senayan City. It was new experience. Sebelum memasuki store, pengunjung harus registrasi dulu di ruang registrasi, Lantai 3. Nantinya, setiap pengunjung akan dibimbing untuk bersama-sama menuju ke pop up store di Lantai 1.
Ruang registrasi |
Pintu masuk BTS Pop Up Store |
Sebagai pengunjung, aku dikasih waktu 45 menit untuk mendatangi store.
Di dalam store, barang dijual kebanyakan produk-produk TinyTan. Selain itu, ada juga hoodie, T-Shirt, sweat shirt, hingga alat tulis.
Untuk harga barang yang dijual mulai dari Rp15.000 (paper bag dengan logo BTS Pop-Up di kasir) hingga Rp4.000.000. Menurutku lumayan pricey karena kalau dihitung-hitung harga barangnya sama saja dengan kita membeli melalui Weverse Shop (ongkir + pajak). Kelebihannya, kita bisa melihat langsung fisik barang, bisa mengetahui bahan dan warna aslinya seperti apa.
Tidak hanya berbelanja dan melihat merchandise BTS, kita bisa mengambil foto di beberapa spot. Kita bisa meminta tolong kepada kru yang ada untuk membantu mengambil foto (selama krunya tidak sedang melayani pengunjung lain). Ada baiknya datang dengan teman supaya lebih leluasa untuk foto.
Background foto seperti di MV Dynamite |
Foto yang dibantu oleh kru |
BTS Pop Up Store ini diadakan mulai Desember 2021 - Maret 2022. Info ter-update bisa cek di Instagram @morningkall dan @senayancity.
Perjalanan Singkat, Namun Tiga Kota
Awal bulan Desember, aku menyempatkan diri untuk berlibur. Tujuan utamaku adalah Jakarta Timur karena ingin mengunjungi saudara yang baru saja pindahan. Tapi, aku menyempatkan diri untuk ke Bandung dan Surabaya karena satu jalur kereta api.
Karena perjalanan ini dalam masa pandemi, maka aku menyiapkan beberapa barang yang wajib dibawa:
- Handsanitizer spray untuk tangan
- Handsanitizer spray untuk toilet dan tempat umum
- Tissue
- Masker cadangan
Bandung
Di Bandung, aku bermain bersama salah satu teman kuliah. Kami mengunjungi Jendral Kopi Nusantara dan Paris Van Java Mall. Selain itu, aku menyempatkan diri untuk bertemu teman satu kantor karena selama sembilan bulan work from home, aku hanya mengetahui teman-teman satu kantor melalui monitor laptop 😀
Jendral Kopi Nusantara Buwas
Paris Van Java
Alun-Alun Bandung
Waktu yang kumiliki di Bandung benar-benar singkat, hanya tiga hari. Kemudian, aku berangkat ke Jakarta Timur.
Jakarta
Di Jakarta, aku mengunjungi beberapa tempat seperti Lawless Burger, Sushi Hiro, dan Bukanagara Coffee di kawasan SCBD.
Lawless Burger Bar
Bukanagara Coffee
Surabaya
Setelah seminggu di Jakarta, aku pun pulang. Sebelum benar-benar pulang ke kota asal, aku mampir ke Surabaya untuk mengunjungi resepsi pernikahan teman. Sepulang dari resepsi, aku dan temanku mengunjungi Bebini Gelati. Bebani Gelati merupakan toko gelato yang dimiliki oleh @tiffanysoetanto.
Ambience di tempat ini sangat homey, apalagi saat aku datang, suasananya sedang sepi. Cocok banget buat me time atau lagi ingin menghindari kebisingan kota namun tetap di dalam kota, sambil menikmati gelato dan dessert yang tersedia!
Comments
Post a Comment