Illustration by @valcolorist |
Momen apa yang paling kalian ingat ketika berbelanja dengan Ibu? Kalau aku, aku inget banget gimana kritisnya Ibuku saat kita belanja bareng. Ibuku bukan tipe ibu yang gampang meng-iya-kan segala kemauan anaknya. Apalagi saat belanja di minimarket. Aku dari kecil adalah anak yang suka banget jajan. Jadi, kegiatan belanja di minimarket sambil bawa aku rasanya jadi cobaan tersendiri bagi ibu.
Aku inget, kebiasaanku itu suka ambil jajanan yang bentuknya lucu. Jajanan dengan bentuk-bentuk lucu bikin aku penasaran, jajan ini tuh rasanya kaya gimana sih. Kalau udah nyobain, ada perasaan senang tersendiri.
Suatu hari, aku melihat gummy yang bentuknya pizza. Aku penasaran, memang iya pizza bisa dijadiin permen? Memang nanti rasanya asin kaya pizza beneran? Iya, gummy pizza merk Yupi yang biasa kita lihat di minimarket atau warung itu lho! Dulu aku penasaran banget sama permen itu.
Karena tahu tiap ke minimarket Ibu selalu pilih-pilih anaknya jajan apa, jadinya setiap ikut belanja aku cuma pegang-pegang Yupi pizza itu. Sampai akhirnya, aku bilang ke ibu kalau aku mau Yupi Pizza.
Tentu, ibuku nggak langsung mengambil Yupi Pizza dan memasukkan ke keranjang belanjaan. Tapi, ibuku baca dulu komposisinya. Apalagi di waktu itu sedang marak berita mengenai makanan menggunakan komposisi non-halal. Ibuku yang kritis, mencoba memastikan kalau Yupi Pizza itu ada logo halal dan sertifikasi BPOM. Setelah semua dirasa aman, ibu bilang padaku, kalau mau Yupi-nya harus bantu ibu dulu.
Jadilah besok-besok harinya aku segera mengiyakan jika disuruh belanja sendiri ke minimarket. Nah, setelah dirasa aku mengerjakan apa yang ibu mau, ibu akhirnya bilang kalau belanja lagi nanti boleh ambil Yupi Pizza.
Aku pun akhirnya mendapatkan Yupi itu. Yupi dengan bentuk pizza yang terpotong-potong. Aku makan per bagian, mulai dari bagian ‘roti’nya yang berwarna putih, topping, nyobain potongan yang lain cuma biar tahu rasanya dan sensasinya. Dan tentu rasanya manis bukan asin seperti pizza beneran 🙈 Saat itu, aku juga makannya dilama-lamain. Satu potong dimakan siang, nanti satu potong dimakan sore, karena sayang kalau langsung dihabisin, dapetinnya susah 🤣
Yupi Pizza |
Momen Yupi Pizza waktu kecil itu terbawa hingga saat ini. Kebiasaan ibu yang bikin anaknya berprinsip, “Kalau ingin sesuatu harus mau berusaha” menjadikan aku pribadi yang nggak gampang menyerah dalam mencapai suatu hal yang aku inginkan. Sedikit-banyak, ketelitian ibu dalam membaca komposisi sebelum membeli suatu jajanan juga menjadi kebiasaan hingga aku dewasa. Aku jadi terbiasa membaca terlebih dulu komposisi suatu snack sebelum membeli dan sebagai seorang Muslim, aku memastikan bahwa snack yang aku beli bahan-bahannya halal.
Yupi sudah mengantongi sertifikat Halal dan BPOM |
Sekarang, setelah punya penghasilan, aku udah bisa beli Yupi sendiri tanpa nunggu-nunggu lagi. Apalagi kalau ngasih reward kecil-kecilan ke keponakan. Selain percaya kalau #YupiPastiHalal #NoHoax , bentuk Yupi juga bervariasi. Aku suka beli Yupi yang bentuk cacing karena bisa makan sambil ajak main keponakan,
“Lihat, Ateu berani makan cacing! Cacingnya manis lho, engga pahit!” Atau beli Yupi yang bentuk buah sambil ngetes keponakan, “Mana yang bentuknya buah anggur? Anggurnya warna apa? Kalau yang kuning ini bentuk pisang bukan ya? Atau ini bentuk mangga?” Jadi, sambil makan, aku bisa ngajarin ponakan tentang bentuk-bentuk yang ada di sekitar kita.
Di samping warna dan bentuk yang unik, bentuk Yupi yang sudah terpotong mempermudah untuk bagi-bagi. Sewaktu kecil, kalau ibuku beli sebungkus Yupi yang bentuk beruang, atau lingkaran, biasanya dihitung dulu satu bungkus Yupi ada berapa gummy, nanti dibagi rata dengan saudaraku yang lain. Hal ini menumbuhkan sikap adil, jadi semua anak dapat Yupi dengan jumlah yang sama. Dari pembagian ini, aku dan saudaraku juga bisa cicip rasa dari warna yang berbeda. Misal, aku nggak punya Yupi yang warna merah, tapi kakakku punya. Aku bisa icip ke kakakku. Begitupun sebaliknya.
Yupi Baby Bear |
Dari sebungkus Yupi, bukan cuma permen kenyal dan rasa manis yang aku dapatkan, tapi juga momen bagaimana ibu bisa mengajarkan kehidupan bagi aku dan aku bisa mengajarkan ilmu bagi ponakanku.
Dalam rangka merayakan Hari Ibu, walau sekarang aku dan ibu sedang terpisah jarak, aku ingin memberikan suatu hal yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, aku mau kasih surprise untuk ibu. Isinya sederhana, ada hadiah yang Ibu inginkan sejak beberapa waktu lalu dan ada hasil kreasi tanganku sebagai pelengkap tambahan. Jarak bukan halangan karena aku membuat kreasi ditemani videocall bersama ibu.
Videocall sambil throwback momen Yupi Pizza |
Bikin Kreasi untuk Hari Ibu |
Tips dariku untuk kamu yang mungkin sedang akan merantau dan akan LDR dengan Ibu:
- Ngga perlu takut, selama sudah mendapat restu dari Ibu, semuanya akan baik-baik aja.
- Sering libatkan Ibu ketika kamu sedang berkegiatan. Kalau aku, aku suka share foto ketika lagi nongkrong sama teman, atau sedang beberes kamar kos, aku juga suka videocall supaya merasa ditemani Ibu.
- Tanpa bilang Ibu, langsung kirim hadiah ke rumah. Ibu dan orang rumah pasti senang. Hadiahnya nggak perlu yang mahal-mahal. Bisa makanan di dekat rumah yang kamu pesan melalui ojek online sebagai surprise.
- Selalu berdoa untuk kebaikan dan kesehatan orang tua, supaya perasaan kita tetap tenang dan orang tua juga bisa mendoakan kita hal yang baik-baik dalam waktu yang panjang.
Di kreasi bikinanku, aku selipkan #YupiUntukIbu sebagai pengingat bahwa bersama Ibu, banyak momen lucu, manis, dan berwarna. Aku ingin berterima kasih pada Ibu, karena hal-hal kecil seperti belanja bareng di minimarket bisa memberikan pelajaran hidup yang membawa kebiasaan positif hingga aku dewasa.
Kreasi Flower Bouquet Pop up Card |
Ide hiasan dalam pop up card |
Selipkan Yupi |
Seperti aku, kamu bisa juga menjadikan Yupi sebagai hadiah atau pun kreasi unik lainnya di Hari Ibu. Share momen manis kamu bersama Ibu di media sosial dan gunakan hastag #YupiUntukIbu. Selamat Hari Ibu! 🤍
Comments
Post a Comment