The Hardest Thing You don't Know

Nakoa Cafe Panjaitan

Nakoa Cafe Panjaitan

Kalau kamu sedang ingin kumpul bareng temen dengan personil yang banyak, atau sedang butuh working space yang luas di tengah kota Malang, kamu bisa jadiin Nakoa Cafe sebagai opsi. Nakoa Cafe ini ada beberapa cabang di Malang dan yang aku datangi beralamat di Lowokwaru.

✨Ambience

Aku agak amazed sama cafe ini karena meskipun lokasinya di tengah kota, tempat parkirnya luas dan pakai sistem ticketing. Meskipun parkirnya luas, entah kenapa waktu aku ke sana parkir mobil penuh banget.

Tempat parkir luas

Dari jalan, kafe ini terlihat jelas karena bangunan yang besar dan modern. Di sebelah Nakoa, ada Loopi Hoopi, toko yang menjual oleh-oleh dan es krim. Jadi, kalau mau mampir beli oleh-oleh, bisa melipir  dulu ke toko tersebut.

Loopi Hoopi

Ruangan Nakoa Cafe terbagi menjadi empat. Pertama, di bagian halaman depan. Kedua, di bagian tengah (dalam). Ketiga, di bagian belakang. Keempat, di bagian samping cafe.

Cafe bagian depan nggak begitu luas, tapi cukup banyak tempat duduk dan tertata rapi. Menurutku, bagian depan cocok buat yang mampir sebentar untuk chill karena kalau mau go bisa lebih cepat ke daerah parkiran. 

Outdoor bagian depan

Masuk ke dalam cafe, terdapat beberapa meja yang cukup luas di tengah ruangan. Kalau kamu datang dengan temen-temen untuk kerja kelompok, meja ini cocok untuk di-booking bareng-bareng. Tapi, kalau ingin belajar atau bekerja sendiri, tenang, di bagian pinggir ruangan terdapat beberapa kursi kecil yang bisa kamu pilih. Oh ya, bagian dalam cafe ini ber-AC, jadi nggak bisa untuk smoking dan cocok untuk yang nggak mau kena asap rokok. Kalau mau smoking bisa pilih yang bagian outdoor.

Bagian dalam kafe

Bagian dalam

Kasir pemesanan

Ke bagian belakang, bagian ini menyatu dengan bagian samping jadi terlihat luas dan banyak pilihan tempat duduk. Ada tempat duduk yang lesehan dan tempat duduk biasa. Kamu juga bisa dengan leluasa bercermin di depan toilet karena cermin yang tersedia cukup besar. Kalau perlu sholat, ada musholla kecil di belakang toilet. Walau kecil, mushollanya terbilang nyaman dan proper karena disediakan kran wudhu, mukena, serta sajadah.

Spot estetik di bagian belakang

Tersedia meja lesehan

Stop kontak di masing-masing meja (outdoor)

Toilet Nakoa

Musholla Nakoa

🛎️Service and Menu

Untuk sistem pelayanan, di cafe ini berupa self-service yaitu kita pilih menu dan pesan di meja pemesanan. Kemudian, menunggu nama kita dipanggil setelah pesanan siap. Jujur, aku sebenernya kurang tau juga untuk pengambilan pesanan ini gimana. Berdasarkan pengalamanku, menu dipesan oleh temanku dan temanku mengecek ke meja kasir. Begitu pesanan kami sudah siap, temanku baru deh mengambilkan pesan kami. Simpelnya, sering-sering tengok meja kasir untuk lihat apakah pesanan kita sudah siap, hehehe. Semoga sekarang udah improve untuk sistem pemesanannya. 

Menu Coffee | Sumber: nakoa.id

Menu Non Coffee | Sumber: nakoa.id

Menu Snack | Sumber: nakoa.id

Menu yang aku pesan waktu itu Iced Matcha Latte. Rasanya nothing special. Cukup menyegarkan tenggorokan di tengah panasnya kota Malang saat itu. Pilihan menu lain tersedia minuman latte, boba, dan semacamnya, serta makanan bakery seperti donat, croissant, dan kawan-kawannya. Harga makanan dan minuman masih ramah di kantong (start sekitar 15rb-an) bahkan terbilang murah untuk cafe yang cozy seperti ini.

Iced Matcha Latte

***

Overall, secara ambience, cafe ini nyaman. Bangunannya luas, banyak pilihan tempat duduk dan fasilitas lengkap, seperti tersedianya stop kontak di ruang outdoor, toilet yang banyak, cermin yang besar beserta wastafel, dan musholla yang bersih dan proper. Selain itu, banyak spot estetik dan ramah golden hour jadi bagus kalau untuk berfoto ria. 

Kalau untuk nongkrong bareng temen, cafe ini bisa aku rekomendasikan karena harga menunya pun masih terjangkau, walau cukup dijadikan sebagai cemilan dan teman mengobrol.

Kalau untuk belajar maupun bekerja bisa disesuikan dengan preferensi kamu lagi. Aku ke Nakoa Cafe saat hari Sabtu dan sangat ramai pengunjung. Kalau misal di hari biasa ramainya sama seperti waktu aku kesana, aku nggak merekomendasikan cafe ini untuk dibuat bekerja, karena aku nggak bisa kerja dalam keadaan suasana terlalu ramai (susah fokus). Kecuali kamu nggak masalah belajar/bekerja dalam suasana seramai di foto, it's ok. Waktu itu, banyak yang kelihatan work from cafe dan mereka nggak begitu terganggu.

***