Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang terkenal akan fashion dan kulinernya. Nah, kali ini aku mau sharing tentang jajanan-jajanan khas Bandung yang pernah aku cobain. Harganya bervariasi, ada yang mulai dari Rp3.000 - Rp63.000.
Rata-rata, jajanan berikut ini jarang aku temuin di kota lain. Meskipun ada di kota lain, rasa, bentuk, dan penyajiannya berbeda. Ada jajanan apa aja di Bandung? Rasanya seperti apa? Langsung ke review-ku, yuk!
***
1. Lomie Ayam - Jalan Gardujati
Lomie Ayam
Harga: Rp18.000,-
Alamat: Jalan Gardujati (Depan No. 62), Gardujati, Bandung
Lomie ini ada di deretan Ronde Jahe Gardujati, Bandung. Sekilas mirip seperti mie ayam dikasih kuah. Bedanya, kuah lomie yang di sini lebih kental dan rasa mie-nya manis. Buat aku yang kurang suka manis, aku kurang pas sama lomie ayam ini. Tapi, kata temenku yang suka manis, mie ini enak banget.
Mie-nya memang enak dan porsinya ngenyangin. Isiannya ada mie, suwiran ayam, dan bakso. Bapak penjual Lomie Ayam di sini ramah banget. Waktu aku dan temenku baru datang, kami sempat kena gerimis, bapaknya langsung ngelapin meja, kursi, dan serve kita dengan baik. Bapaknya juga bilang, mie ini 100% halal.
2. Ronde Jahe Gardujati - Jalan Gardujati
Ronde Jahe Gardujati
Harga: Rp18.000,- sampai Rp20.000,-
Alamat: Jalan Gardujati No.58, Bandung
Ronde Jahe Gardujati ada di 4 tempat di Bandung, yaitu:
- Ronde Jahe Gardujati (yang aku review di post ini)
- Waroeng Djahe Astana Anyar
- Trans Studio Bandung (Trans Studio Mall bagian Food Court lantai 2)
- Yogya Sumbersari Junction
Awal banget nge-street food gara-gara kepingin makan ronde jahe tapi nggak tahu tempat ronde terenak di Bandung di mana. Akhirnya, aku dapet rekomendasi dari temenku (thanks to Liem) yang nunjukin screen shoot foto Ronde Gardujati ini.
Aku agak amazed pas lihat di foto ada tulisan 'since 1986'. Iya, guys, jadi Ronde Jahe Gardujati ini sudah ada dari tahun 1986. Aku dan temenku pun langsung cus ke tempat ini. Bela-belain lewat jalan agak sempit supaya cepet sampai dan kena hujan gerimis.
Semuanya terbayarkan ketika udah sampai di tempat. Setelah beberapa kali nyoba ronde di sekitar Sukabirus dan Dipatiukur, ronde jahe yang rasanya pas di aku baru Ronde Jahe Gardujati.
Aku pesan menu Tahu Ronde. Harganya Rp20.000. Satu mangkuk dapat potongan kembang tahu, dan 3 bola ronde. Isian dalam rondenya full kacang dan gula. Rasa kuah jahenya menurutku memang agak menyengat, tapi cocok untuk disantap bersamaan dengan ronde.
Untuk pelayanannya menurutku biasa aja. Waktu aku pertama kali ke sana, mas-mas yang ngelayanin sibuk nyiapin pesanan pembeli. Tempatnya lumayan rame pembeli sih. Jadi, next, kalau mau ke sini udah siap mau pesen apa karena mas-masnya nggak bisa selalu dengan ramah jelasin menu mereka. Di daftar menu juga sudah tertulis lengkap detail isian, kita tinggal bilang aja mau pesan apa.
3. Bola Obi - Jalan Gardujati
Bola Obi (Bola Ubi)
Harga: Rp15.000,- /15pcs
Alamat: Jalan Gardujati, persis di sebelah Ronde Jahe Gardujati
Bola ubi favorit ketika dapet yang bentukannya kaya gini. Rasanya nggak terlalu manis, jadi aku suka. Pas digigit, bola ubinya kopong. meskipun begitu, bola ubi ini nggak terlalu berminyak. Bola ubi seperti ini umum dijual di pinggiran jalan Bandung.
4. Pisang Keju - Jalan Sudirman
Pisang Keju
Harga: Rp10.000,-
Alamat: Jalan Sudirman
Di foto, sekilas pisang keju ini bentuknya mirip dengan roti. Aku tertarik beli pisang keju ini karena lihat banyak food vlogger di YouTube nge-review pisang keju dengan penampakan pisang yang besar digantung di gerobak para penjual pisang keju.
Pisang yang digunakan yaitu Pisang Tanduk. Jadi, pisangnya fresh digoreng ketika ada pembeli. Kemudian, pisang dipotong sesuai dengan ukuran packaging, dibelah, dan bagian tengahnya ditaburi keju serta susu kental manis.
Pisang keju seperti ini banyak dijual di pinggir jalan Bandung.
5. Sate Jando Gasibu - Jalan Hayam Wuruk
Sate Jando Gasibu
Harga: Rp25.000,- (Ayam)
Alamat: Jalan Hayam Wuruk, Citarum
Google Maps: Sate Jando Gasibu
Sate Jando Gasibu tepat berlokasi di belakang Gedung Sate dan di depan kampus Universitas Pajajaran. Jando di sini artinya gajih yang terletak di bagian punuk atau tulang rawan sapi (liputan6.com). Aku tertarik untuk nyobain Sate Jando ini karena temenku @fianafazriani sering banget posting Sate Jando.
Meskipun Corona, tempat ini tetap ramai. Kursi-kursi yang disediakan penuh dengan pembeli yang makan di tempat. Pilihan daging satenya ada daging ayam dan daging sapi. Tapi, saat aku ke sana, daging sapinya habis, jadilah aku beli yang ayam.
Satu porsi Sate Jando berisi 10 tusuk sate dan aku di sini pakai lontong. Sekilas, saat pertama buka bungkus, satenya kelihatan dikit. Tapi, ternyata porsinya bener-bener porsi kenyang (buatku). Rasa bumbu satenya agak manis ke gurih. Dagingnya juga empuk. Recommended untuk yang suka dunia per-sate-an.
6. Tahu & Basreng Tiara - Jalan Ganesha
Tahu & Basreng Tiara
Harga: Rp5.000,- sampai Rp7.000,-
Alamat: Jalan Ganeca (Depan Masjid Salman ITB), Dago Bawah
Jajanan satu ini nggak pernah absen aku beli kalau lagi main ke Dipatiukur. Selain harganya yang terjangkau, porsi yang didapetin pun banyak. Lumayanlah untuk snacking dan ngeganjel perut. Di sini bisa pesan tahu atau basrengnya aja dengan harga lima ribu per porsi. Tapi, aku keseringan beli yang campur dengan harga tujuh ribu rupiah.
Pilihan bumbunya banyak. Ada asin lada jeruk, lada jeruk jagung manis, lada jeruk balado, lada jeruk keju, lada jeruk barbeque, asin jeruk, asin balado, asin barbeque, asin keju, dan asin jagung manis. Di sini bisa request tingkat kepedasan juga, mau yang nggak pedas sampai yang pedas banget.
7. Mie Bakso Linggarjati - Jalan Balonggede
Mie Bakso Linggarjati
Harga: Mulai dari Rp30.000
Alamat: Jalan Balonggede No.1, Bandung
Google Maps: Mie Bakso Linggarjati
Mie Bakso Linggarjati ini merupakan tempat makan yang menyediakan mie yamin sejak tahun 1950. Dulunya, Linggarjati merupakan tempat makan biasa sampai akhirnya sang pemilik memutuskan untuk fokus menjual mie yamin (travelingyuk.com). Interior di Mie Bakso Linggarjati terasa khas banguan zaman dulu. Kerasa bener-bener antik.
Aku ke sini bareng temenku, Syerta. Ketika baru datang, kita langsung didatangi 2 orang pelayan. Pelayannya bilang, rekomendasi di sini adalah Mie Babat-nya. Aku pun pesan Mie Pangsit manis, sedangkan Syerta Mie Bakso Babat manis dan Mocktail. Oh iya, ketika pesan, nanti kita bisa pilih, kuahnya mau dipisah atau disatuin. Aku dan Syerta milih supaya kuahnya dipisah.
Setelah kita pesan, kita disuguhin teh hangat tawar. Alat makannya diberikan di dalam gelas berisi air hangat supaya steril. Sekitar 10 menit, pesanan kita datang. Isi Mie Pangsitku adalah mie yamin manis dan 3 pangsit kuah. Mie Bakso Babat punya Syerta isinya 3 bakso, 3 pangsit, dan potongan babat. Untuk minumnya, Mocktail, berisi buah-buahan seperti leci dan potongan mangga.
Porsi yang kita dapetin merupakan porsi kenyang. Aku dengan pangsit polos sudah merasa cukup sedangkan Syerta nggak sanggup habisin babat, pangsit, dan mie-nya karena ngerasa udah kenyang banget. Apalagi dia minumnya Mocktail.
Harga masing-masing menu nggak dicantumin pada tabel menu Linggarjati. Jadi, aku sama Syerta agak kaget pas bayar di kasir. Ini rinciannya:
- Mocktail Rp30.000
- Mie Pangsit Rp43.000
- Mie Pangsit Bakso Babat Rp63.000
Total Rp135.000 untuk 3 menu. Lumayan pricey. Menurut Syerta, makananya biasa aja dan terlalu mahal. menurutku, memang mahal, tapi rasanya enak. Buat kalian yang mau ke sini, siap-siap bawa duit lebih, ya!
8. Bakso Goreng Ikan Anugerah - Jalan Padjajaran
Bakso Goreng Ikan Anugerah
Harga: Rp9.000,- /pcs
Alamat: GOR Padjajaran, Bandung
Google Maps: Bakso Goreng Ikan Anugerah (GOR Padjajaran)
Pertama tahu tentang Bakso Goreng Ikan Anugerah ini dari channel YouTube Evan Media. Karena aku penyuka bakso goreng (apalagi kalau dibumbuin dengan micin pedas, wah, mantep banget rasanya), aku mengajak temenku untuk ke tempat ini.
Lokasinya ada di are GOR Padjajaran. Tinggal masuk aja, nanti ada jalan ramai seperti pasar. Masuk ke jalan itu, dan lurus, di kiri jalan ada tempat persis di foto. Jangan terkecoh, ya. Karena, sebelum masuk ke jalan ramai yang aku bilang, di bagian depan ada yang jual bakso goreng (basreng) juga. Tapi, bakso gorengnya bukan Bakso Goreng Ikan Anugerah.
Bakso Goreng Ikan Anugerah buka mulai jam 7 pagi sampai jam 3 sore. Begitu sampai, kita harus daftarin nama dan sebutin jumlah pesanan kita. Nanti, baru deh kita antri. Kalau pesanan sudah selesai, kita bakal dipanggil. Sistemnya mirip antri obat di apotik.
Pelayanan di sini ramah banget. Bapak yang goreng bakso bakal kasih tau kita gimana cara pesennya. Terus, ada teteh yang nyatetin urutan antrian serta pesanan kita. Saat pesanan selesai, teteh pasti bilang, "Terima kasih, ya, sudah mau sabar nunggu." Perhatian banget nggak sih si teteh?
Oh iya, kita bisa request bakso pesanan kita mau digoreng kering atau nggak. Kita bakal dapet saos juga saat membeli bakso goreng. Awalnya, aku expect bakso goreng ini seperti bakso goreng yang biasa aku beli di abang-abang pinggir jalan. Tapi, ternyata beda, guys! Rasa campuran ayam dan ikan tenggirinya langsung berasa di gigitan pertama. Aku kurang begitu suka sama saosnya karena aku ngerasanya biasa aja. Bikin si basreng enak tapi nothing special. Biasanya aku suka campurin dengan bumbu bikinanku sendiri, yaitu campuran garam, lada, dan cabe bubuk.
Selain jualan bakso goreng, di sini kita bisa beli menu lain seperti mie dan bakso kuah.
9. Surabi Cihapit - Jalan Cihapit
Surabi Cihapit
Harga: Mulai dari Rp3.000,-
Alamat: Jalan Cihapit No. 65 (Depan Toko Djitu)
Google Maps: Surabi Cihapit, Jalan Cihapit
Surabi Cihapit sudah berdiri sejak tahun 1991 dan menunya selalu diperbarui. Hal unik dari surabi ini adalah dimasak di atas tungku. Harganya cukup murah mulai dari Rp3.000,- untuk surabi polos (bisa pilih dikasih kuah atau nggak) sampai Rp15.000,-.
Lokasi Surabi Cihapit ada di depan Toko Djitu dan di seberang tempat makan Overhotyaa. Aku ke sini tanggal 22 Oktober 2020. Tempatnya nggak begitu besar, seperti tempat angkringan dengan banner berwarna hijau.
Waktu itu, aku pesan Surabi Kinca dan Surabi Oncom. Pelayanannya standar, nggak begitu cepat, tapi juga nggak begitu lama. Untuk rasa Surabi Kinca, surabinya sendiri rasanya gurih-manis. Kuah kinca yang merupakan campuran dari gula jawa dan santan, cocok disantap dengan surabi. Rasa kuah kincanya manis tapi masih cocok untuk lidahku. Untuk Surabi Oncom, rasanya gurih dan menyatu dengan si surabi.
Surabi dan kuah hangatnya cocok menjadi teman nyemil di saat hujan.
***
Sekian review-ku mengenai kuliner street food yang ada di Bandung. Segala opini yang aku tulis merupakan opini berdasar pengalamanku. Sangat mungkin terjadi perbedaan rasa ketika kalian mencoba sendiri. Terlepas dari itu semua, sembilan jajanan yang aku sebutin di atas bisa kalian coba dengan harga murah dan rasa yang didapatkan nggak mengecewakan. See you!
Surabi oncom jelas the fav. Wah 3 ribu masih murah yak. Enak tuh khas Parahyangan teuing ... Walau demikian, mie ayam Linggarjati menggoda untuk dicoba. Yes sudah diingatkan untuk bawa uang lebih atau gesek lebih dalam yak hehe (debit/kredit).
ReplyDeleteIya, Surabi murah banget, mana ngenyangin juga. Jadi, cocok ganjel perut 😂 Sok dicoba atuh kak Mie Ayam Linggarjati. Siapin duit lebih biar makin kenyang, hehehe.
Delete