Hello, it’s me!

An extrovert grown up girl from a small city into a big world. I like things that relate to books, beauty, travel, and technologies. I share you here about my experiences, reviews, and self improvement. Enjoy my blog!
Inas

What Read Next

Scheherazade had a thousand tales

Scheherazade
Film Aladdin yang release pada tanggal 24 Mei 2019 begitu booming di Indonesia karena berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Jujur, aku baru nonton film ini di tanggal 10 Juni 2019 . Iya, telat banget! Awalnya aku sempat nonton di 'bioskop ala-ala' di laptop (anggeplah INDOX**). Tapi, entah kenapa aku ngantuk di adegan si Aladdin datang ke Agrabah sesudah ia ketemu sama Jin dan menjadi Pangeran Ali. Abis itu, aku ngga ngelanjutin nonton. Tapi, gara-gara banyak banget yang bilang Aladdin bagus banget, lucu, dan temen juga nyaranin tonton di bioskop, akhirnya seminggu abis lebaran aku nargetin harus bener-bener nonton di bioskop. Untungnya Aladdin masih tayang di bioskop, walaupun banyak bioskop udah ga nayangin lagi.

Pas nonton di bioskop nih, kan gede banget tuh ya layarnya dibanding laptop aku, waktu adegan Jin perkenalin diri ke Aladdin terus dia nyanyi 'Friends Like Me' , kok ada lirik yang ngingetin aku sama bukunya seseorang. 

"Scheherazade had a thousand tales."

Kebetulan, aku lagi baca buku Tales from the Arabian Nights karya Andrew Lang. Jadi, ini buku udah aku pinjem lama dari bulan Maret kalau gasalah. Aku pinjem karena covernya ngingetin aku sama jinnya Aladdin. Tapi, ketika aku baca dari awal (tanpa lihat daftar isi) , kok kisah-kisahnya tuh bukan kisah biasa untuk anak kecil. Awalnya, aku kira buku itu buku dongeng sebelum tidur untuk anak-anak, eh ternyata cerita-cerita di dalemnya bagus banget. Bersambung terus-terusan dan cocok untuk umur berapapun.

Tales from The Arabian Nights - Andrew Lang
Kurang lebih begini ceritanya.
***
Ada sebuah dinasti Sassanidae yang udah berdiri selama 4000 tahun, terbentang dari Persia sampai perbatasan China. Pada dinasti ini, ada seorang raja yang merupakan raja terbaik dan meninggal dalam keadaan kerajaannya berjaya lebih daripada raja-raja yang sebelumnya.

Raja yang meninggal tersebut memiliki dua anak laki-laki bernama Schahriar dan Schahzeman. Singkat cerita, sepuluh tahun kemudian Schahzeman menggantikan posisi Schahriar untuk menjadi raja dari Kerajaan Persia. Sultan Schahriar punya seorang istri (sultana) yang sangat ia cintai. Pokonya sultana ini diberi kebahagiaan, baju-baju dan perhiasan. Sampai akhirnya, sultana ketahuan telah menipu Sultan Schahriar selama bertahun-tahun. Mengikuti hukum yang berlaku, Sultan Schahriar kemudian memerintahkan perdana menteri untuk menghukum mati sultana. Akibat kejadian tersebut, Sultan Schahriar kemudian mendeklarasikan bahwa semua wanita itu sejahat sultana. Maka ia memberikan perintah kepada perdana menteri untuk membawakan seorang wanita yang bisa ia nikahi di setiap sore, dan membunuhnya pada besok pagi. Perdana menteri sebenarnya keberatan dengan perintah ini, namun perintah tetaplah perintah, harus ia jalankan sebagaimana posisinya sebagai perdana menteri.

Perdana menteri tersebut memiliki dua orang anak perempuan. Anak perempuan pertama bernama Scheherazade dan yang lebih muda bernama Dinarzade. Scheherazade memiliki banyak kelebihan dibanding adiknya. Ia cerdas dan memiliki keberanian yang sangat tinggi. Selain itu, ayahnya memberikan pendidikan Scheherazade di bidang filosofi, obat-obatan, sejarah dan seni murni, serta kelebihan Scheherazade yang lain adalah kecantikannya melebihi seluruh gadis di Kerajaan Persia.

Suatu hari, Scheherazade berbicara kepada Ayahnya (perdana menteri) untuk mengabulkan permintaannya. "Bilang saja, wahai anakku. Aku tidak bisa menolak permintaanmu," begitulah kata perdana menteri. "Aku ingin menghentikan praktik barbar yang dilakukan oleh sultan," ucap Scheherazade. "Itu ide yang sangat bagus. Tapi, bagaimana caramu untuk menghentikannya?" tanya perdana menteri. Dan tau apa jawaban dari Scheherazade? 

"My father, it is you who have to provide the sultan daily with a fresh wife, and I implore you, by all the affection you bear me, to allow the honour to fall upon me."
(Ayahku, Ayah adalah seorang yang bertugas menyiapkan seorang istri untuk sultan setiap harinya, dan aku memohon dengan sangat kepada Ayah, dengan seluruh kasih sayang yang Ayah berikan kepadaku, untuk membiarkan kehormatan tersebut jatuh kepadaku)

Secara nggak langsung, Scheherazade itu menyerahkan diri ke Ayahnya untuk dibawa sebagai calon pengantin bagi Sultan Schariar. Perdana menteri jelas terkejut dan bilang, "Apa kamu sudah gila? Apa kamu masih belum paham arti dari menjadi pengantin bagi sultan?"

Yep! Kalau Scheherazade mengajukan diri jadi pengantin sultan, itu artinya ia akan dibunuh esok pagi setelah hari pernikahan. Mana ada seorang Ayah normal, yang sayang sama anak perempuannya, menyerahkan anak perempuannya begitu saja untuk dinikahi pada sore hari kemudian dibunuh esok paginya. "Aku tahu. Aku tidak takut untuk memikirkannya. Jika aku gagal, maka aku meninggal dalam keadaan mulia dan jika aku berhasil, aku bisa memberikan perbaikan untuk negeriku," jelas Scheherazade.

Setelah berkata ini-dan-itu, akhirnya perdana menteri mengalah dan mngahadap Sultan Schahriar esok sorenya. "Bagaiman kamu  bisa memutuskan untuk mengorbankan anak perempuanmu sendiri?" tanya sultan. 

"Tuan, ini merupakan permintaan ia sendiri. Meskipun nasib yang menyedihkan menunggunya, itu tak mampu menarik kembali perbuatan yang diinginkannya," jawab perdana menteri. "Supaya tidak ada salah paham, ingat bahwa kamu sendiri yang akan membunuhnya. Jika kamu menolak, aku bersumpah, kepalamu yang akan menjadi tanggungannya (kepala perdana menteri akan dipenggal)" kata Sultan Schahriar.  

"Tuan, apapun balasannya, saya akan mematuhimu," ucap perdana menteri. Sultan pun memberitahu perdana menteri bahwa ia boleh membawa anak perempuannya kapanpun.

Perdana menteri kemudian membawa kabar ini kepada Scheherazade. Scheherazade berterimakasih kepada Ayahnya karena telah memenuhi permintaannya. Scheherazade kemudian mempersiapkan dirinya untuk pernikahan, dan memohon supaya Dinarzade harus dikirim untuk berbicara padanya.

Ketika hanya ada Scheherazade dan Dinarzade, Scheherazade mengutarakan maksudnya. "Adikku, aku butuh bantuanmu dalam sebuah peristiwa yang sangat penting. Ayah akan membawaku untuk perayaan pernikahanku dengan sultan. Ketika keangkuhannya menerimaku, aku akan memohon kepadanya, sebagai pemberian terakhir, untuk membiarkanmu tidur di kamar kita, jadi aku bisa menemanimu selama malam terakhir hidupku. Jika Sultan Schahriar mengabulkan permohonanku, pastikan bahwa kamu membangunkanku satu jam sebelum fajar dan katakan padaku kalimat berikut: 'Kakakku, jika kamu belum mengantuk, aku mohon padamu, sebelum matahari terbit, ceritakan padaku salah satu kisah yang sangat menarik bagimu.' Kemudian aku akan mulai bercerita, dan aku harap  hal ini akan membebaskan orang-orang dari teror yang mengelilingi mereka." Dinarzade menyanggupi dengan senang hati apa yang kakaknya inginkan.

Ketika waktu pernikahan telah datang, perdana menteri mengantarkan Scheherazade ke istana, dan meninggalkan ia bersama sultan, yang meminta untuk menyingkap kerudungnya. Sultan sangat terkesima dengan kecantikan Scheherazade, tetapi melihat Scheherazade menangis, Sultan Schahriar bertanya alasan mengapa Scheherazade menangis. "Tuan, aku mempunyai seorang adik yang sangat mencintaiku sebagaimana aku mencintainya. Tolong kabulkan permintaanku untuk memperbolehkan dia tidur di sini malam ini, pada ruangan yang sama, sebagai waktu terakhir kami untuk bersama." Schahriar menyetujui permintaan Scheherazade dan mengirim Dinarzade untuknya.

Satu jam sebelum fajar, Dinarzade bangun, dan berseru seperti yang telah direncanakan sebelumnya, "Kakakku, jika kamu belum mengantuk, ceritakan padaku sebelum matahari terbit, tentang kisah yang sangat menarik bagimu. Ini adalah waktu terakhir yang aku miliki untuk mendengar ceritamu dengan senang hati."

Scheherazade tidak menjawab permintaan Dinarzade, tetapi berbalik ke sultan. "Bolehkah kedudukanmu mengizinkanku untuk melakukan apa yang adikku pinta?" tanyanya. "Dengan sukarela," jawab sultan. Scheherazade pun mulai bercerita.

***

Kisah-kisah yang diceritakan oleh Scheherazade kemudian dibiarkan menggantung tiap malamnya. Dari sinopsisnya sih, tulisannya begini.

The beautiful Scheherazade's royal husband threatens to kill her, so each night she diverts him by weaving wonderful tales of fantastic adventure, leaving each story unfinished so that he spares her life to hear the ending on the morrow.

Scheherazade membiarkan kisah-kisahnya menggantung supaya Sultan Schahriar mengulur kematian Scheherazade untuk mendengarkan akhir cerita di esok-esok paginya. 

***

Buku ini bener-bener bukan dongeng anak kecil biasa kaya yang udah aku bilang. Cukup bikin penasaran karena ceritanya bersambung biar tau akhir ceritanya seperti apa. Kisah-kisah terkenal yang ada di buku ini ada Aladdin and the Wonderful Lamp, The Enchanted Horse, The Princess Badoura, Sindbad the Sailor, dan Haroun-al-Raschid. Kisah yang aku tau sih cuma Aladdin and the Wonderful Lamp sama pernah denger juga tentang Sindbad tapi udah lupa ceritanya kaya apa. Terima kasih untuk yang sudah meminjamkan buku ini!

Borrowed from: Tiara

Sumber gambar:
Pinterest

*This article was formerly posted in sugarush

Comments

Contact Form

Name

Email *

Message *