Yang nyata keberadannya namun diam
Hanya menjadi tempat sendermu ketika lelah
Atau pendengarmu ketika berkeluh kesah
Aku ingin menjadi dinding ruangan
Bisa kau pukul ketika geram
Sampai akhirnya luka sendiri pada tanganmu
Atau yang ingin kau pasangkan panjangan
Bersama orang yang rasanya kau pendam
Aku siap menjadi tumpuan untuk kau palu
Lalu menatapmu dalam balutan pilu
Aku ingin menjadi dinding ruangan
Yang sekali-kali kutatap wajah polosmu
Sedang naif atau dalam kebimbangan
Yang warna putihku ini
Kau tatap bermenit-menit tanpa tujuan
Aku ingin menjadi dinding ruangan
Yang melindungimu dari angin dan terpaan hujan
Mungkin juga kubisa menatapmu dengan perasaan kikukmu yang berkelindan
Aku ingin menjadi dinding ruangan
Pada satu sisi di hatimu yang luas
Namun sampai kini kau terlalu awas
Hingga warna pada dindingku kian mengelupas
15 September 2018
Comments
Post a Comment