Hai, namaku Tar. Aku memiliki 5 teman dan kami dijuluki genk paling usil di sekolah. Mereka ada Pang, Nem, Song, Para, dan Belle.
Suatu hari Song mengajak kami untuk membicarakan sesuatu. Ia pun menceritakan tentang ide barunya untuk mengusili cewek-cewek di sekolah. "Jadi, apa idemu?"tanya Pang. "Aku ingin menakut-nakuti cewek satu sekolah,"jawab Song sambil nyengir. "Hei maksudmu apa? Kita ini juga cewek tau! Kalau malah kita yang kena bagaimana? Kamu tega nakut-nakutin teman sendiri?!"sergah Belle yang diikuti anggukan Nem. "Dasar bodoh. Kita ini satu genk, jelas aku beri tahu cara mainnya,"ucap Song.
"Sudah, dengarkan dia dulu,"kataku kemudian. "Jadi, aku ingin Pang berpura-pura menjadi hantu di toilet cewek. Nanti kau sembunyi di salah satu bilik toilet. Begitu ada yang berkaca langsung takut-takuti saja. Aku sudah menyiapkan CCTV untuk misi kita. Aku dan yang lain mengawasi lewat CCTV ini. Bagaimana?"ujar Song panjang lebar.
"Ide bagus, Song. Aku setuju. Sudah lama tidak mendapat hiburan,"kata Para. Semuanya saling menatap dan tersenyum empuk.
Keesokan harinya, kami memulai rencana kami. Pang mengenakan topeng menyeramkan dan bersembunyi di bilik nomor 3. Aku dan yang lainnya di ruang IT mengawasi lewat CCTV yang telah dipasang Song pagi-pagi sekali sebelum banyak murid yang datang. Yah, ini agak ilegal sih, cowok masuk toilet cewek untuk memasang CCTV hahaha.
Sekelompok cewek masuk untuk bercermin dan bergosip. Para memberi aba-aba pada Pang lewat headsetnya. "Keluarlah, Pang!" . Pang pun keluar dan menakut-nakuti kelompok cewek itu. Kami langsung tertawa terbahak-bahak.
Begitu untuk menit-menit berikutnya. Bagian paling lucu adalah saat ada cewek yang masuk bilik 3 dan dia langsung lari terbirit-birit keluar toilet. Semua berjalan mulus hingga hari ketiga suatu hal diluar dugaan kami terjadi.
Hari ketiga saatnya Nem berpura-pura menjadi hantu. Beberapa siswi sudah berhasil ditakut-takuti. Sampai ada satu siswi yang tiba-tiba pingsan di depan bilik nomor 3. "Nem, ada apa dengan dia?"tanyaku lewat headset. Nem pun keluar dan menggoncang-goncangkan tubuh anak itu, "Hentikan. Ini sepertinya buruk,"kata Nem panik. Kami pun segera berlari ke ruang kesehatan dan beberapa menyusul Nem di toilet cewek.
Dua hari kemudian, kami semua dipanggil ke ruang BK. Pak Pat dan beberapa guru lain telah menunggu. Mereka menanyai kami seputar perbuatan yang kami lakukan belakangan ini.
"Apa kalian pikir tidak akan korban jiwa atas perbuatan yang kalian lakukan?"tanya Pak Pat. Kami semua terkejut, heran. "Maksud bapak?"tanya Para pelan-pelan. "Ada siswi yang meninggal akibat ulah kalian. Dan dia adalah anak yang lusa hari dibawa ke ruang kesehatan,"jawab Bu Mer prihatin.
Suasana hening. Aku dan yang lainnya saling bertatapan. Belle angkat bicara, "Tapi pak, kami hanya bercanda dan ini memang benar-benar diluar dugaan kami,". "Benar pak anak itu meninggal gara-gara ulah kami? Mungkin ada faktor lain yang menyebabkan dia meninggal,"timpal Song.
"Tentu itu salah kalian. Anak itu memiliki lemah jantung dan kalian menakut-nakutinya!"gertak Pak Pat. Kami pun langsung terheran-heran. Teman-teman menatapku, memberi isyarat agar aku angkat bicara. "Maaf sebelumnya, Pak. Kami tahu ini memang tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan. Tapi kami sudah memikirkan beberapa resiko yang akan terjadi. Lagian, begitu para siswi berlari keluar toilet karena takut dan terkejut, kami akan memberitahu mereka bahwa itu hanya salah satu dari teman kami yang berpura-pura. Jadi, saya pikir kasus itu terjadi 100% karena ulah kami,"ujarku panjang lebar.
"Kami punya bukti, Pak,"ucap Nem seketika. Para pun mengambil laptopnya dan membuka file CCTV di hari ketiga. Kami menonton ulang adegan saat siswi yang terakhir kali masuk dan pingsan.
Di awal kejadian, ia membuka pintu toilet. Ia bercermin sebentar. Lalu saat ia memutar badan, ia langsung berteriak dan seketika itu juga pingsan. "Nem, apa kau menakut-nakutinya terlalu berlebihan?"tanya Para. Nem mengernyitkan kepalanya. "Tidak, aku bahkan saat itu masih memainkan ponselku karena suara dari kamu terdengar lambat,"jawab Nem. Semua yang ada di ruang BK terdiam heran. "Coba putar lagi,"perintah Pak Pat. Para pun me-replynya.
"Stop!"ujarku. "Ada apa?"tanya Pak Pat. "Coba lihat ini, Pak. Saat ini Nem masih duduk di closet. Bisa dilihat dari sepatunya. Namun, ada yang berpura-pura menjadi hantu juga satu bilik dengan Nem, dia keluar terlebih dahulu sehingga anak itu menjerit lalu pingsan,"aku mencoba menerangkan. "Nem, apa kau bersekongkol dengan teman selain kelompokmu?"tanya salah satu guru. "Tidak, Bu. Saya berani bersumpah. Di sana cuma ada saya,"jawab Nem sambil membentuk jarinya, swear.
"Lalu, siapa orang itu?". Semua yang ada di ruang BK pun terdiam.......
***
Akhirnya selesai juga cerpen ini. Bikinnya jam 12:36 AM huhu, merinding sih tapi lagi semangat posting mumpung ada ide. Cerita ini aslinya aku dapet dari trailer ThirTeen Terrornya salah satu channel Thailand ( GTH Channel : https://www.youtube.com/user/GTH2004 ) Terus karena gabisa nonton full filmnya yaudah aku ambil inti cerita pokonya kaya gini deh ^^ Oh iya, nama tokoh-tokohnya aku ambil dari serial Thailand juga hehehe...
Thank you buat yang udah baca. Ditunggu komennya ;)
Sekelompok cewek masuk untuk bercermin dan bergosip. Para memberi aba-aba pada Pang lewat headsetnya. "Keluarlah, Pang!" . Pang pun keluar dan menakut-nakuti kelompok cewek itu. Kami langsung tertawa terbahak-bahak.
Begitu untuk menit-menit berikutnya. Bagian paling lucu adalah saat ada cewek yang masuk bilik 3 dan dia langsung lari terbirit-birit keluar toilet. Semua berjalan mulus hingga hari ketiga suatu hal diluar dugaan kami terjadi.
Hari ketiga saatnya Nem berpura-pura menjadi hantu. Beberapa siswi sudah berhasil ditakut-takuti. Sampai ada satu siswi yang tiba-tiba pingsan di depan bilik nomor 3. "Nem, ada apa dengan dia?"tanyaku lewat headset. Nem pun keluar dan menggoncang-goncangkan tubuh anak itu, "Hentikan. Ini sepertinya buruk,"kata Nem panik. Kami pun segera berlari ke ruang kesehatan dan beberapa menyusul Nem di toilet cewek.
Dua hari kemudian, kami semua dipanggil ke ruang BK. Pak Pat dan beberapa guru lain telah menunggu. Mereka menanyai kami seputar perbuatan yang kami lakukan belakangan ini.
"Apa kalian pikir tidak akan korban jiwa atas perbuatan yang kalian lakukan?"tanya Pak Pat. Kami semua terkejut, heran. "Maksud bapak?"tanya Para pelan-pelan. "Ada siswi yang meninggal akibat ulah kalian. Dan dia adalah anak yang lusa hari dibawa ke ruang kesehatan,"jawab Bu Mer prihatin.
Suasana hening. Aku dan yang lainnya saling bertatapan. Belle angkat bicara, "Tapi pak, kami hanya bercanda dan ini memang benar-benar diluar dugaan kami,". "Benar pak anak itu meninggal gara-gara ulah kami? Mungkin ada faktor lain yang menyebabkan dia meninggal,"timpal Song.
"Tentu itu salah kalian. Anak itu memiliki lemah jantung dan kalian menakut-nakutinya!"gertak Pak Pat. Kami pun langsung terheran-heran. Teman-teman menatapku, memberi isyarat agar aku angkat bicara. "Maaf sebelumnya, Pak. Kami tahu ini memang tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan. Tapi kami sudah memikirkan beberapa resiko yang akan terjadi. Lagian, begitu para siswi berlari keluar toilet karena takut dan terkejut, kami akan memberitahu mereka bahwa itu hanya salah satu dari teman kami yang berpura-pura. Jadi, saya pikir kasus itu terjadi 100% karena ulah kami,"ujarku panjang lebar.
"Kami punya bukti, Pak,"ucap Nem seketika. Para pun mengambil laptopnya dan membuka file CCTV di hari ketiga. Kami menonton ulang adegan saat siswi yang terakhir kali masuk dan pingsan.
Di awal kejadian, ia membuka pintu toilet. Ia bercermin sebentar. Lalu saat ia memutar badan, ia langsung berteriak dan seketika itu juga pingsan. "Nem, apa kau menakut-nakutinya terlalu berlebihan?"tanya Para. Nem mengernyitkan kepalanya. "Tidak, aku bahkan saat itu masih memainkan ponselku karena suara dari kamu terdengar lambat,"jawab Nem. Semua yang ada di ruang BK terdiam heran. "Coba putar lagi,"perintah Pak Pat. Para pun me-replynya.
"Stop!"ujarku. "Ada apa?"tanya Pak Pat. "Coba lihat ini, Pak. Saat ini Nem masih duduk di closet. Bisa dilihat dari sepatunya. Namun, ada yang berpura-pura menjadi hantu juga satu bilik dengan Nem, dia keluar terlebih dahulu sehingga anak itu menjerit lalu pingsan,"aku mencoba menerangkan. "Nem, apa kau bersekongkol dengan teman selain kelompokmu?"tanya salah satu guru. "Tidak, Bu. Saya berani bersumpah. Di sana cuma ada saya,"jawab Nem sambil membentuk jarinya, swear.
"Lalu, siapa orang itu?". Semua yang ada di ruang BK pun terdiam.......
***
Akhirnya selesai juga cerpen ini. Bikinnya jam 12:36 AM huhu, merinding sih tapi lagi semangat posting mumpung ada ide. Cerita ini aslinya aku dapet dari trailer ThirTeen Terrornya salah satu channel Thailand ( GTH Channel : https://www.youtube.com/user/GTH2004 ) Terus karena gabisa nonton full filmnya yaudah aku ambil inti cerita pokonya kaya gini deh ^^ Oh iya, nama tokoh-tokohnya aku ambil dari serial Thailand juga hehehe...
Thank you buat yang udah baca. Ditunggu komennya ;)
Comments
Post a Comment